KEBIJAKAN
PEREKONOMIAN KOREA SELATAN
Kategori: Paper MK Hukum
Administrasi Negara
Oleh : Sinta Westika Putri - Mahasiswa Pascasarjana UNP
Sejak berdiri pada tahun 1948,
Republik Korea telah memiliki komitmen pada konsep-konsep demokrasi dan ekonomi
pasar bebas, hubungan korea dengan Negara – Negara asing telah mengalami
perubahan-perubahan. Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir
1980-an
ketika PDB
berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962
menjadi US$230 miliar pada 1989 (Wikipedia). Republik Korea mengambil kebijakan pembangunan ekonomi
yang dipacu oleh ekspor serta mulai secara aktif terlibat dalam perdagangan
internasional di seluruh dunia. Korea Selatan melakukan hubungan
diplomatik lebih dari 188 negara. Korea Selatan juga tergabung dalam PBB sejak tahun 1991,
Korea Selatan juga menjadi mitra stratergis ASEAN sebagai anggota ASEAN Plus 3 alam forum
ekonomi dunia lainnya seperti G20 APEC dan KTT Asia Timur.
Pertumbuhan
ekonomi korea selatan tidak terlepas dari peranan pemerintah dalam menyokong
kegiatan perekonomian dalam negeri dengan kebijakan ekonomi radikal yang
mulanya di keluarkan pada masa pemerintahan park chung hee. Seperti halnya
Indonesia pada rezim Soeharto, pemerintahan park juga sangat tertarik dengan
perkembangan ekonomi dalam sektor pembangunan. Karena pemerintahannya yang
sangat otoriter park berhasil menjalankan Rencana pembangunan lima tahun
(Repelita) dengan membentuk Badan Perencana Ekonomi. Fokus Repelita ini adalah
pada pembangunan industry. Selanjutnya ada Kebijakan Export Oriented Industrialization yaitu memberikan kemudahan kredit
bagi para eksportir dalam memasarkan hasil industri keluar negeri.
Pada tahun
1970-an terjadi perubahan orientasi industry di Korea Selatan dari industri
ringan menjadi industry berat dan kimia. Para chaebol atau konglomerat raksasa didukung pemerintah dengan
memberikan pinjaman tanpa bunga untuk membangun pabrik guna kegiatan ekspor.
Hal ini sangat terasa sampai saat ini dimana chaebol telah menguasai pasar
dunia seperti Hyundai, Samsung, LG dan KIA.
Majunya
industri di daerah perkotaan berakibat pada masalah social di wilayah pedesaan.
Karena pemerintah terlalu focus dengan kemajuan industry sehingga pertanian
tertinggala sangat jauh. Maka agar tidak terjadi ketimpangan antara desa dan
daerah urban, pemerintah membentuk program gerakan Semaul Undong yaitu memodernisasikan masyarakat desa untuk
mewujudkan gerakan desa baru (New village movement). Gerakan dimulai dengan menginvetarisasi asset local yang
jarang dimanfaatkan dan diolah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan
diolah menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan standar hidup masyarakat.
Kemajuan perekonomian korea juga tidak terlepas dari investor yang berasal dari
Amerika Serikat dan Jepang.
Walaupun korea
selatan miskin akan sumber daya alam namun mereka memilki sumber daya manusia
berkualitas dengan etos kerja yang tinggi sehingga mampu menghasilkan
produk-produk yang dapat bersaing didunia internasional maupun lokal karena
masyarakat Korea Selatan cinta produk dalam negeri sendiri. Setidaknya ada
sesuatu yang dapat dipelajari Indonesia dari Korea Selatan dalam pembangunan
perekonomian saat ini.
#korea #administrasi #paper #ekonomi # park #kemajuan #kebijakan
Daftar Referensi:
Darini, Ririn. 2009. Paper: Park
Chung-Hee dan Keajaiban Ekonomi Korea Selatan
http://najiyah-rizqi-maulidiyah-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-97843-MASYARAKAT%20BUDAYA%20POLITIK%20ASIA%20TIMUR-Korea%20Selatan%20:%20Ekonomi,%20Masyarakat,%20dan%20Politik.html
di akses 15 oktober 2014
http://fellinkinanti-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-46996-Masyarakat%20Budaya%20Politik%20Asia%20Timur-Dinamika%20Ekonomi%20dan%20Politik%20Korea%20Selatan.html
diakses tanggal 15 oktober 2014
http://nusantaranews.wordpress.com/2009/12/21/belajar-dari-korea-selatan-angka-angka-fantastis-industri-ekonomi/
di akses 8 oktober 2014
www.kbriseoul.kr di akses 8 oktober 2014